Manajemen rantai pasokan (supply chain management) adalah tentang mengatur rantai pasokan barang, di mana barang itu mengalir dari hulu sampai ke hilir sebagai sebuah rantai, mengikuti sejumlah pelaku atau sejumlah pihak. Jika terdapat pabrik di hulu yang memproduksi barang, di hulunya lagi ada supplier yang memasok material. Kemudian, pabrik akan mengirimkan produk itu ke distributor. Mungkin distributor akan mengirimkan ke wholesaler, kemudian wholesaler akan mengirimkan produk itu ke toko. Jadi, ada sejumlah pemain atau sejumlah organisasi yang terlibat dalam rantai pasokan dan masing-masing organisasi ini mungkin beroperasi di tempat yang berbeda-beda, bahkan, di negara yang berbeda-beda.
Jadi, rantai pasokan bisa menjadi sangat kompleks, melewati batas-batas negara, bahkan, batas-batas benua, panjangnya bisa sangat panjang, beribu-ribu mil, sehingga mengelola rantai pasokan membutuhkan satu metode, satu kecermatan dan dibutuhkan kerja sama yang baik antara satu pelaku dengan pelaku yang lainnya.
Ambil saja contoh, jika kita bicara soal pakaian yang kita gunakan atau kita bicara soal makanan yang kita makan sehari-hari atau apa saja yang ada di sekitar kita, seperti jam tangan, komputer yang kita gunakan, handphone. Semua itu sebetulnya melalui proses panjang ini, melalui rantai pasokan. Perusahaan mana pun yang bisa mengelola rantai pasokan dengan baik, mereka akan kompetitif di pasar dan mereka akan menang di dalam persaingan.
Lebih jauh jika kita bicara soal garment atau pakaian yang kita gunakan. Yang pertama, ada pihak-pihak yang bertugas untuk memproduksi barang baku. Mereka menyiapkan benang dan lain sebagainya. Di stage kedua, ada perusahaan yang memproduksi benang itu menjadi kain, yaitu perusahaan-perusahaan tekstil. Di fase ketiga, ada perusahaan garment yang mengubah tekstil menjadi pakaian. Kemudian, setelah menjadi pakaian akan didistribusikan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki brand, yaitu brand owner, bisa jadi, ini adalah global brand owner yang akan menjual produknya di negara-negara mana pun mereka beroperasi. Bisa saja produk itu diproduksi di Indonesia, kemudian dipasarkan di Eropa atau di Amerika melalui jaringan toko atau jaringan retail.
Sebenarnya yang kita kelola dalam rantai pasokan bukan hanya aliran barang, tetapi ada aliran lain. Di samping barang, manajemen rantai pasokan juga mengelola aliran informasi dan aliran uang. Yang sangat penting di antara tiga hal ini adalah aliran informasi. Manajemen rantai pasokan yang bagus, dewasa ini, sangat bergantung bagaimana mereka mengelola aliran informasi. Mereka yang bisa mengirim dengan lebih cepat, yang memiliki on time delivery lebih tinggi adalah perusahaan-perusahaan yang mampu menangani flow informasi dengan baik.
Sebagai contoh jika saya bekerja di pabrik dan bisa memantau perkembangan penjualan dari toko, dan tahu berapa stok yang tersisa di toko, maka saya bisa meramalkan kebutuhan ke depan dengan lebih akurat. Saya bisa menentukan berapa barang yang akan dikirim ke toko dan saya bisa menentukan berapa yang harus saya produksi hari ini, misalnya. Begitu juga, jika saya bekerja di pabrik, saya juga membutuhkan informasi flow material dari supplier. Jadi saya tahu status order saya sudah sampai di mana sekarang, apakah ada kemungkinan akan terlambat atau on time. Hal tersebut akan sangat membantu saya yang bekerja di pabrik untuk membuat keputusan.
Jadi, syarat kunci di dalam manajemen rantai pasokan adalah bagaimana mengelola informasi. Pergerakan barang sepenuhnya diatur oleh informasi. Jadi, tujuan utama manajemen rantai pasokan dalam mengirimkan nilai (value) ke pelanggan sangat bergantung kepada bagaimana kita dalam mengelola informasi.
Sumber:
Materi Supply Chain Management (IndonesiaX)