Konsep-Konsep Manajemen Rantai Pasokan


Apakah ciri-ciri dari perusahaan yang memiliki manajemen rantai pasokan yang bagus? Kita dapat menggunakan metodologi Suply Chain Operation Reference (SCOR) dari Supply Chain Council untuk menilainya.

Mereka mendefinisikan ada lima aspek yang penting dimiliki oleh rantai pasokan  agar berjalan dengan baik. Yang pertama adalah reliability atau keandalan. mengapa keandalan menjadi penting? Hal ini dikarenakan barang yang kita produksi dan yang kita kirim ke pelanggan, spesifikasinya sesuai dengan yang diminta oleh pelanggan. Keandalan menunjukkan kemampuan kita menciptakan kualitas sesuai dengan harapan pelanggan. Jadi, produk kita tidak terlalu jauh terdeviasi bahkan mungkin sama sekali tidak terdeviasi dari apa yang diinginkan oleh pelanggan secara teknis dan secara kualitas. 

Kemudian, keandalan juga mencerminkan kemampuan kita untuk mengirimkan barang secara on time. Jadi, kita bisa memenuhi harapan waktu. Jika kita bilang akan mengirim dalam dua minggu, kita akan lakukan dalam dua minggu. Jika kita bilang dua hari, kita selesaikan dalam dua hari. Jadi, kita punya promised date dan actual delivery date. Seberapa jauh deviasi antara actual delivery date dengan promised date menunjukkan keandalan kita dari sisi waktu.

Itu yang pertama, keandalan. Yang kedua adalah responsiveness, artinya, kecepatan. Responsiveness itu mengukur kecepatan. Customer responsiveness artinya kita mampu memenuhi order dari pelanggan dengan lebih cepat. Jika tahun lalu, pagi kita terima order, mungkin baru lusa kita bisa kirim barangnya, berarti order cycle time kita dua hari. Bagaimana supaya tahun ini order cycle time turun menjadi satu hari misalnya? Pagi kita terima ordernya, besok pagi kita sudah deliver barangnya. Ini adalah order responsiveness.

Semakin cepat order responsiveness kita, tentu saja semakin baik. Jika kompetitor kita bisa dua hari, apa kita bisa dua hari atau kurang dari itu? Itu menunjukkan manajemen rantai pasokan yang jauh lebih baik.

Yang ketiga yang juga penting adalah agility. Agility adalah ukuran kemampuan kita untuk bisa fleksibel dan adaptif. Kita tahu bahwa rantai pasokan itu tidak berada di ruang-ruang kosong, yaitu ruang yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar karena pada intinya rantai pasokan itu berada di dunia nyata yang mana perubahan lingkungan akan selalu terjadi. Demand yang tiba-tiba naik, misalnya. Demand juga tiba-tiba bisa turun. Jadi, permintaan bisa naik, bisa turun. 

Sekarang, pertanyaannya, mampukah kita sebagai anggota-anggota rantai pasokan ini bisa menyesuaikan dengan perubahan yang ada di lapangan? Jadi, ketika demand kita naik, kita bisa deliver lebih tinggi, produksi kita bisa meningkat. Jika misalnya demand turun, apa kita bisa menyesuaikan diri namun dengan tetap sustainable secara bisnis? Ini menjadi hal yang penting sekali. Ada beberapa perusahaan mungkin menaik-turunkan kapasitas sangat sulit, tapi ada perusahaan yang menaik-turunkan kapasitas produksi relatif mudah. Ini adalah ukuran seberapa seberapa fleksibel kita dalam merespon perubahan yang terjadi di lapangan. 

Yang keempat, manajemen rantai pasokan yang bagus juga dicirikan oleh proses efisiensi. Apa artinya? Proses kita dalam membeli material, proses kita dalam memproduksi barang, proses kita dalam mengirim barang, sedapat mungkin cost-nya dibuat rendah. Bagaimana kita menekan biaya ini? Proses kita supaya efisien. Ini penting sekali karena, tentu saja, apa pun barang yang kita jual, walaupun mungkin cost tidak selalu menjadi pertimbangan utama, tapi cost selalu penting.

Terakhir adalah asset productivity. Kita sudah sepakat bahwa ranai pasokan itu mengelola asset. Ada pabrik, ada mesin produksi yang ada di dalam pabrik itu, ada bangunan, ada forklift yang mungkin ada di dalam gudang yang merupakan asset, ada kapal, ada truk, dan berbagai alat transportasi yang lainnya. Ini adalah asset. Bagaimana kita bisa menghasilkan revenue yang lebih besar dengan asset yang relatif lebih kecil? Ini merupakan ukuran yang juga sangat penting supaya asset kita produktif menghasilkan revenue.

Dari kelima hal tersebut sebetulnya jika kita klasifikasikan, ada yang mencerminkan kepentingan customer, yaitu reliability, responsiveness dan agility. Artinya, pelanggan ingin mereka bisa mendapatkan barang sesuai dengan janji dari sisi waktu dan kualitas. Kemudian, mereka ingin kecepatan yang lebih tinggi. Mereka ingin kita bisa merespon perubahan. Itulah sifat pelanggan. Namun di sisi lain, kita tak mau merespon semua itu dengan cost yang terlalu tinggi, utilisasi asset kita akhirnya rendah dan lain sebagainya. Sehingga dari sisi perusahaan yang mengelola rantai pasokan ini, mereka ingin bisa mengirimkan apa yang diinginkan oleh pelanggan, tetapi dengan proses yang efisien, artinya dengan cost yang rendah, dan asset yang dimiliki menjadi produktif.

Ada suatu satu studi yang juga cukup menarik yang mencoba mengklasifikasikan perusahaan-perusahaan yang dianggap sebagai best in class dengan perusahaan-perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan yang berada sedikit di bawahnya atau comparable company. Jadi, perusahaan-perusahaan yang selama ini dipersepsikan oleh publik sebagai perusahaan yang kinerjanya sedikit di bawah ini diklasifikasikan kemudian dilihat kinerja-kinerja finansialnya.

Yang sangat menarik disini adalah ada satu temuan dari sisi besaran gross profit yang bisa dicapai oleh dua kategori perusahaan ini. Yang menarik ternyata, jika kita lihat gross profit-nya, ternyata comparable company yang dianggap sedikit lebih di bawah itu, gross profit-nya lebih tinggi dibandingkan dengan top class company. Jadi, sekitar 45% untuk comparable company dan sekitar 40% untuk top company

Walaupun perusahaan-perusahaan comparable company ini bisa mencapai gross margin yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan top company, ternyata mereka menyisakan net margin yang lebih rendah, yaitu kira-kira 7% untuk comparable company jika dibandingkan dengan top company yang mencapai angka 10% .

Apa arti dari hal tersebut? Artinya, walaupun kita menghasilkan revenue yang besar, tetapi jika masih ada cost yang tinggi untuk administrasi, untuk rantai pasokan, yang terkait di dalamnya adalah untuk cost of capital dari barang yang ada di inventori dan lain sebagainya, tentu akhirnya hal ini akan menyebabkan kinerja finansial kita akan lebih rendah. Jadi, sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki proses-proses manajemen rantai pasokan yang efisien untuk menjaga kinerja keuangan mereka.

Sumber:

Materi Supply Chain Management (IndonesiaX)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Konsep-Konsep Manajemen Rantai Pasokan