Manajemen Rantai Pasokan dan Daya Saing


Saat ini kita akan membahas mengapa manajemen rantai pasokan sangat penting dalam menciptakan daya saing perusahaan. Mengapa perusahaan harus mengimplementasikan manajemen rantai pasokan untuk menyediakan produk lebih tepat waktu di pasar dengan harga yang lebih kompetitif?

Jadi, jika kita bicara soal daya saing, kuncinya adalah produk itu tersedia di tempat, waktu, dan jumlah yang tepat. Ketiga hal tersebut harus dipenuhi. Mengapa manajemen rantai pasokan menjadi sangat penting? Karena seperti yang kita bahas dari awal, rantai pasokan inilah yang sebetulnya membuat produk, dimana biaya akan banyak terlibat di sana, serta merupakan faktor yang menciptakan dan menjaga kualitas.

Selain itu, kecepatan juga menjadi unsur yang penting. Jadi, jika produksi bisa dilakukan dengan cycle time yang lebih pendek maka akan menciptakan kecepatan yang lebih baik. Jika kualitasnya bisa lebih bagus, itu akan membuat quality competitiveness di pasar.

Demikian juga, di fase lain dari rantai pasokan adalah tentang distribusi atau bicara tentang penyimpanan. Kualitas maupun kecepatan juga dipengaruhi oleh bagaimana kita mengelola proses-proses fisik, mengelola proses-proses yang ada di lapangan, mendistribusikan barang itu sampai ke toko sehingga di toko barang tersebut tersedia sesuai apa yang diinginkan oleh pelanggan.

Ada studi yang rutin dilakukan oleh Gartner. Gartner adalah sebuah consulting company yang setiap tahun mencoba membuat ranking perusahaan-perusahaan yang dianggap memiliki praktik manajemen rantai pasokan yang bagus. Di tahun 2014 misalnya, di enam urutan pertama ada Apple, McDonald, Amazon, Unilever, P&G,  dan Samsung Electronic. Pertanyaannya, atas dasar apa Gartner mengklasifikasikan perusahaan-perusahaan ini sebagai perusahaan-perusahaan yang memiliki praktik manajemen rantai pasokan terbaik?

Yang pertama adalah penilaian kualitatif yang merupakan judgement dari para expert. Mereka menggunakan keahlian internal dan eksternal mereka dalam menilai kualitas manajemen rantai pasokan perusahaan tersebut. Sekitar 50% dari skor penilaian berasal dari qualitative judgment dari para expert.

Lalu 50% lainnya berasal dari kinerja yang bisa diukur secara kuantitatif. Ukuran kuantitatif yang umumnya digunakan adalah inventory turnover, return on asset, dan revenue growth.

Turnover ratio dari inventory digunakan untuk mengukur kecepatan perputaran barang. Seberapa cepat barang itu bisa berputar atau mengalir dari gudang kemudian berubah menjadi penjualan. Jika ada perusahaan yang memiliki banyak inventory, tapi penjualannya sedikit, maka turnover ratio-nya akan rendah. Sebaliknya, jika kita menyimpan persediaan sedikit, tapi bisa menghasilkan penjualan yang besar, berarti turnover ratio-nya tinggi. Semakin tinggi turnover ratio, berarti semakin bagus kinerja manajemen rantai pasokan perusahaan itu. Karena intinya, manajemen rantai pasokan adalah mengelola aliran dari produk.

Manajemen rantai pasokan yang bagus umumnya memiliki asset kecil tetapi menghasilkan revenue yang besar. Jika kita punya asset yang nilainya besar, tetapi revenue-nya kecil, berarti return on asset-nya rendah. Kita ingin hal sebaliknya terjadi. Manajemen rantai pasokan yang baik ingin punya revenue besar walaupun assetnya tidak terlalu besar. 
 
Hal terakhir yang dilihat oleh Gartner adalah pertumbuhan revenue. Ketika demand lebih tinggi, permintaan lebih tinggi, pertanyaannya, mampukah kita mengirim barang lebih banyak sesuai dengan permintaan tadi? Mampukah kita memproduksi lebih banyak sesuai dengan permintaan tadi? Jadi, kemampuan perusahaan untuk mengikuti ritme pasar yang meningkat ini, mengirimkan produk sesuai dengan permintaan pasar yang meningkat dari tahun ke tahun, itu adalah kapabilitas yang sangat penting yang harus dimiliki oleh manakemen rantai pasokan. Seringkali kita lihat, perusahaan memiliki permintaan naik, tetapi mereka tidak memiliki cukup armada transport untuk mengirim, misalnya.Hal ini justru mengakibatkan revenue mereka stagnan atau bahkan mengalami penurunan.

Sumber:

Materi Supply Chain Management (IndonesiaX)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Manajemen Rantai Pasokan dan Daya Saing